Rabu, 24 April 2013

allah-allah ya allah "ighfirliman qadasa"

Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh

pada posting kali ini saya akan share tentang sebuah lagu yang di bawakan oleh majelis nurul mustofa, lagu ini menceritakan tentang kehidupan setelah kematian khusus untuk orang 
dzolim,,semoga dapat membuka fikiran kita semuaa, amiiin.
dibaca kebawah yaaa,,(Allah Allah ya Allah,Allah Allah ya Allah,Yahu Allah Allah Ya Allah ighfirliman qodasa)



sekian dari saya wassalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh,.,

Pendapatan Nasional



I.           Definisi Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Istilah yang paling sering untuk pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP), yang merujuk pada pengertian : “Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (berlokasi) dalam perekonomian tersebut.”
Pendapatan Nasional dijadikan salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien terhadap makro alasannya adalah :
1. Besarnya output memberikan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada
    dalam perekonomian digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
2. Merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara.
3. Merupakan gambaran awal tentang masalh-masalah struktural yang dihadapi oleh suatu perekonomian.



II.    Siklus Aliran Pendapatan
        Adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam memaksimalkan nilan keguanaan masing-masing pe;laku ekonomi.

III.    Metode-metode Perhitungan Pendapatan Nasional

       Ada 3 cara perhitungan pendapatan nasional yaitu metode output (output approach) atau metode produksi, metode pendapatan (income approach), metode pengeluaran (expenditure approach). Masing-masing metode (pendekatan) melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling melengkapi.
a.         Metode output (output approach) atau metode produksi
        Menurut metode ini, PDB atau pendapatan nasional adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian. Cara perhitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Dalam perhiutungan pendapatan nasional dengan metode produksi kita akan menjumlahkan masing-masing Nilai Tambah (value added) dari sektor-sektor yang ada dan yang dimaksud dari nilai tambah itu sendiri adalah selisih antara nilai output dengan nilai input.
        Nilai tambah ini berfungsi untuk menghindarkan dari terjadinya perhitungan ganda bahkan multiple counting yaitu perhitungan yang dilakukan untuk sekian kalinya pada angka yang sama karena akan ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal dari output sektor lain atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi yang lain lagi, kasus itu akan menyebabkan menggelembungnya niali PDB beberapa kali lipat.
                                      NT   = Nilai Tambah
                                      NO = Nilai Output
                                      NI    = Nilai Input
        Di atas adalah cara mencari Nilai Tambah yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya untuk PDB atau Pendapatan Nasional, selanjutnya Nilai tambah yang telah diperoleh dari masing-masing sektor akan dijumlah keseluruhan untuk mendapatkan PDB atau pendapatan nasional yang berlaku pada tahun bersangkutan.
 


b.         Metode pendapatan (Income Approach)
        Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi hubungan antara output yang dihasilkan dengan faktor-faktor produksi yang digunakan digambarkan dengan rumus :
Output (Q) = Tenaga Kerja (L) + Barang Modal (K) + Uang (U) + Kemampuan kewiusahaan (E)
        Di atas adalah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi namun yang digunakan adalah balas jasa yang dikenakan, balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji (W), untuk barang modal adalah pendapatan sewa (r), untuk pemilik uang/asset/financial adalah pendapatan bunga (i), sedangakan untuk pengusaha adalah keuntungan (Ï€), dan untuk output atau  total faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
                                                                 PN = w + i + r + Ï€


c.          Metode pengeluaran (expenditure approach)
        Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu, menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian :
-        Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
-         Konsumsi Pemerintah (Goverenment Consumption)
-         Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
-         Ekspor Neto (Net Export)
        Pengeluaran Konsumsi rumah tangga atau household consumption dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan jasa yang habis pakai dalam masa kurang atau lebih dari setahun durable goods atau non-durable goods.
        Pengeluaran untuk konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (governmental expenditure) dan yang perlu diingat adalah tunjangan social dalam pemerintahan tidak termasuk perhitungan.
        Pengeluaran Investasi atau pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran sektor dunia usaha. Pengeluaran ini digunakan untuk memelihara dan memperbaiki kemampuan menciptakan/meningkatkan nilai tambah.
      Ekspor Neto adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor, ekspor neto yang positif menunjukan bahwa ekspor lebih besar dari pada impor, begitu juga sebaliknya.Nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut:
C = Konsumsi Rumah Tangga
                                                G = Konsumsi/pengeluaran pemerintah
                                                 I  = PMTDB
                                                 X = Ekspor
                                                 M = Impor

                                                      PDB = C + G + I + (X-M)




III.    Manfaat dan kendala PDB atau Pendapatan Nasional

a.          Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
        Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Kendala dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu Negara.

b.          Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik.kendala dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.

c.          PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Perhitungan PDB pun dapat digunakan sebagai cerminan tingkat produktivitas suatu Negara. Namun kendala yang dihadapinya pun terbilang serius yakni harus adanya beberapa pertimbangan untuk membandngkan produktifitas suatu Negara diantaranya :
-             Jumlah dan kopmposisi penduduk
-             Jumlah dan struktur kesempatan kerja
-             Dan faktor-faktor ekonomi

d.         Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar. Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.

                                                                sumber : buku pengantar ilmu ekonomi (pratama raharja & mandala manurung)

 

tag