Selasa, 28 Oktober 2014

Keluargaku Motivasi Terbaikku

          Keluarga adalah salah satu bagian terpenting dalam perjalanan hidup seorang manusia, di dalam keluarga seorang manusia dibentuk menjadi pribadi yang baik, beradab, mengenal sopan santun dan sebagainya karena keluarga adalah sekolah pertama untuk setiap pribadi di muka bumi ini. Pada posting kali ini saya akan menceritakan mengenai peran yang luar biasa dari keluarga dalam perjalan hidup saya.

          Saya lahir dari keluarga sederhana dimana ayah saya adalah seorang pedagang sembako beliau sering dipanggil bang Madroni oleh pelanggannya, dibalik kesuksesan seorang suami pasti ada sosok istri yang selalu mendukungnya yaitu ibu saya bernama Ibu Ayani beliau adalah Ibu rumah tangga. Tepatnya 23 tahun yang lalu dengan modal Rp 200.000 uang tersebut diperoleh dengan cara meminjam kepada bude saya yang merupakan kakak dari Ibu saya, Ayah saya mulai berdagang dengan modal tersebut dimana produk yang di jajakan seperti permen, dan makan-makanan kecil lainnya. Sungguh anugerah yang luar biasa saya dapat kuliah di Universitas Gunadarma padahal kuliah dan menjadi sarjana adalah lelucon yang pernah dilontarkan oleh ayah saya namun secara tidak sadar lulocon tersebut menjadi doa yang beberapa tahun lagi akan terwujud. Lelucon tersebut adalah ketika ayah sedang membuat jajanan es mambo yang harganya Rp 100, ayah saya berkata pada ibu saya “Biarin kita bungkusin es, jualain es yang penting entar anak-anak pada jadi S1” dan alhamdulillah sekarang saya ada dijalur menuju S1.  

          Orang tua adalah inspirasi dari setiap perjalanan hidup saya yang mengajarkan banyak hal termasuk yang paling utama adalah disiplin dalam menjalani hidup, Saya mengenal disiplin dari kedua orang tua saya, semenjak saya kelas satu SD hingga sekarang, saya dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas yang ringan hingga yang berat dan itu semua harus selesai dengan baik, saya tidak pernah terlambat dalam hadir kesekolah ataupun acara-acara lainnya kecuali ada rintangan yang sangat berat menghadang saya, itu semua saya dapat lakukan karena saya dibiasakan oleh ibu saya setiap hendak pergi kesuatu tempat minimal satu jam sebelum berangkat semua keperluan telah siap. Mereka adalah motivasi terhebat saya, mereka sosok inspiratif dalam hidup saya dan perkataan ayah saya yang tidak akan pernah saya lupakan adalah “Kamu harus jadi manusia yang lebih baik dari orang tua mu” dan saya yakin semua orang tua menginginkan anaknya seperti itu. Di samping ayah dan ibu sosok lain yang berpengaruha adalah kakak dan adik saya, mereka adalah sosok yang dapat memotivasi diri saya secara tidak langsung, ketika semangat dalam menjalani hidup ini menurun saya selalu mengingat keceriaan mereka dan kebersamaan dengan mereka sehingga saya dapat menjalani semua kegiatan dengan semangat yang luar biasa karena motivasi saya adalah dapat hidup dengan mereka di masa depan dengan kebahagiaan karena kami dapat sukses bersama-sama.

Saya Cinta Sepakbola Nasional

 
          Di tengah gemerlapnya sepakbola luar negeri yang membuat hampir seluruh masyarakat dunia tertuju pada sepakbola tersebut bahkan beberapa dari mereka memfavoritkan tim dan negara-negara top Eropa, tak terkecuali masyarakat Indonesia yang secara tidak sadar mengikis kecintaan mereka terhadap sepakbola nasional. 

          Oleh karena itu saya Akhmad Arief ingin membuktikan kecintaan saya pada cabang olahraga yang paling bergengsi di Indonesia yaitu sepakbola nasional. Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Akuntansi namun saya sangat cinta pada sepakbola nasional bahkan saya memiliki harapan dapat bekerja di kantor PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dengan jurusan yang saya miliki. Saya mengenal sepakbola nasional semenjak tim nasional Indonesia menjadi negara yang ditakuti pada piala Tiger 2002-2006 silam, dimana Indonesia berhasil memahat namanya di laga final untuk beberapa kali. Semenjak itulah kecintaan saya terhadap sepakbola nasional meningkat tepatnya ditahun 2006 yaitu ketika saya kelas 6 SD semenjak itulah saya mengikuti berita-berita mengenai sepakbola nasional, saya sangat mengikuti perkembangan sepakbola nasional ketika jatuh atau bangkitnya sepakbola nasional dan yang masih terbayang di memori saya diantarnaya: pertama ketika di piala Tiger 2004 Indonesia berhasil masuk ke final namun dikalahkan Singapura dilaga final, dimana sebelumnya Indonesia berhasil mengalahakan tuan rumah Malaysia 1-4 dilaga semifinal, kedua 2010 Indonesia kembali masuk final namun takluk dengan Malaysia dengan agregat 4-2, ketiga 2010-2012 Sepakbola nasional dihempas badai kehancuran, dengan kasus-kasus yang luar biasa diantaranya ketua PSSI di penjara karena kasus korupsi, kemudian dualisme kompetisi yang mengakibatkan FIFA mengeluarkan surat peringatan dengan nada mengancam akan menghapus sepakbola nasional, kemudian banyak tim sepakbola di Indonesia yang bangkrut karena kekurangan dana bahkan sebagian pemain asing beralih profesi menjadi tukang cendol dan sebagainya.

         Sampai sekarangpun saya masih mengikuti berita-berita mengenai sepakbola nasional, dimana sepakbola nasional pada saat ini masih dalam proses berkembang sehingga kita selaku masyarakat Indonesia harus tetap bersabar menunggu bangkitnya macan asia “Indonesia”. Namun fenomena yang saya hadapi sekarang adalah banyak pemuda yang mencaci sepakbola nasional dengan mengatakan sepakbola nasional tidak akan pernah maju, stadion Indonesia seperti kandang, permainannya monoton, sepakbola indonesia tidak bermutu. Namun ketika mereka berbicara mengenai sepakbola luar negeri seperti Chelsea, Barcelona, Rooney dan lainnya pujian dan kritik yang membangunlah yang mereka lontarkan.

         Andai saja kritik yang membangun tersebut dilontarkan kepada sepakbola nasional saya yakin Indonesia akan berbicara banyak di ajang-ajang Internasional. Saya sadar sepakbola nasional tidak sebaik sepakbola luar negeri namun apakah kalian sadar mencaci sepakbola nasional seolah-olah kalian mencaci harga diri kalian sendiri, mencaci sepakbola nasional adalah doa yang secara tidak sadar kalian lontarkan. Mari kita dukung kebangkitan sepakbola nasional dengan kritik yang membangun dan doa yang baik untuk Indonesia. Dan saya berjanji pada diri saya sendiri saya akan tetap mendukung sepakbola nasional apapun keadaannya karena “Saya Cinta Sepakbola Nasional”.

Saya dan Akuntansi

         Dewasa ini sangat sulit untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita, apalagi jika kita tidak memiliki bekal yang mempuni dalam mencapai keinginan atau cita-cita kita. Banyak jurusan yang bisa kita pilih agar bekal dalam mencapai cita-cita kita lebih mudah dan terencana diantaranya Jurusan Ilmu Komputer, Akuntansi, Sistem Informasi, Manajemen dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan jurusan saya yaitu Akuntansi.

         Akuntansi adalah salah satu jurusan yang diminati oleh kalangan pelajar yang ingin meneruskan sekolah mereka ke jenjang sarjana atau diploma disamping jurusan yang berhubungan dengan komputer seperti Teknik Informatika, Sistem Informasi dan lain sebagainya. Saya adalah salah satu pelajar yang memilih akuntansi dalam mempersiapkan masa depan saya, saya mengenal akuntansi sejak SMP kelas satu dimana saya diperkenalkan dengan mata pelajaran tata buku yang dasarnya tidak jauh berbeda dengan akuntansi, semenjak SMP saya belajar mencatat jurnal dan saya mulai tertarik dengan pelajaran tersebut hingga nilai saya termasuk salah satu yang sempurna ketika pembagian rapor terkhusus nilai tata buku. Ketika lulus dari Sekolah Menengah Pertama saya memutuskan untuk melanjutkan di SMK “Sekolah Menengah Kejuruan” dan jurusan yang saya pilih adalah akuntansi, karena banyak opini menyebutkan bahwa akuntansi adalah jurusan yang sedang banyak dicari diperusahaan-perusahaan kecil hingga besar dan jurusan akuntansi memiliki kesempatan besar dibandingkan jurusan lainnya.

       Singkat cerita dua tahun saya lewati di SMK tersebut dan ditahun kedua saya diamanahkan untuk mewakili sekolah dalam lomba akuntansi di dua tempat yang berbeda yaitu di Universitas Indonesia dan STIE kesatuan Bogor meskipun hasil yang saya capai dalam perlombaan tersebut tidak memuaskan namun banyak pelajaran yang dapat saya petik dari kegagalan tersebut. diantaranya saya harus menggali lebih dalam mengenai jurusan ini, saya harus up date dalam perkembangan akuntansi pada setiap periode.

       Ketika saya lulus dari SMK saya melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma dan jurusan yang saya pilih adalah Akuntansi. Tekat saya adalah saya ingin menjadi seorang Akuntan ataupun staff keuangan di kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disana saya ingin mengawal keuangan persepakbolaan Indonesia. Saya semakin tertarik dengan akuntansi diperkuliahan karena banyak ilmu baru yang dapat saya gali. Hampir lebih dari 8 tahun saya bergelut dengan jurusan yang satu ini hingga saya tidak rela melepasnya untuk siapapun, dan saya akan melanjutkan perjalanan saya dengan jurusan yang satu ini karena saya optimis dapat merubah kehidupan saya, lingkungan dan sekitarnya dengan jurusan akuntansi.

tag