Selasa, 28 Oktober 2014

Saya Cinta Sepakbola Nasional

 
          Di tengah gemerlapnya sepakbola luar negeri yang membuat hampir seluruh masyarakat dunia tertuju pada sepakbola tersebut bahkan beberapa dari mereka memfavoritkan tim dan negara-negara top Eropa, tak terkecuali masyarakat Indonesia yang secara tidak sadar mengikis kecintaan mereka terhadap sepakbola nasional. 

          Oleh karena itu saya Akhmad Arief ingin membuktikan kecintaan saya pada cabang olahraga yang paling bergengsi di Indonesia yaitu sepakbola nasional. Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Akuntansi namun saya sangat cinta pada sepakbola nasional bahkan saya memiliki harapan dapat bekerja di kantor PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dengan jurusan yang saya miliki. Saya mengenal sepakbola nasional semenjak tim nasional Indonesia menjadi negara yang ditakuti pada piala Tiger 2002-2006 silam, dimana Indonesia berhasil memahat namanya di laga final untuk beberapa kali. Semenjak itulah kecintaan saya terhadap sepakbola nasional meningkat tepatnya ditahun 2006 yaitu ketika saya kelas 6 SD semenjak itulah saya mengikuti berita-berita mengenai sepakbola nasional, saya sangat mengikuti perkembangan sepakbola nasional ketika jatuh atau bangkitnya sepakbola nasional dan yang masih terbayang di memori saya diantarnaya: pertama ketika di piala Tiger 2004 Indonesia berhasil masuk ke final namun dikalahkan Singapura dilaga final, dimana sebelumnya Indonesia berhasil mengalahakan tuan rumah Malaysia 1-4 dilaga semifinal, kedua 2010 Indonesia kembali masuk final namun takluk dengan Malaysia dengan agregat 4-2, ketiga 2010-2012 Sepakbola nasional dihempas badai kehancuran, dengan kasus-kasus yang luar biasa diantaranya ketua PSSI di penjara karena kasus korupsi, kemudian dualisme kompetisi yang mengakibatkan FIFA mengeluarkan surat peringatan dengan nada mengancam akan menghapus sepakbola nasional, kemudian banyak tim sepakbola di Indonesia yang bangkrut karena kekurangan dana bahkan sebagian pemain asing beralih profesi menjadi tukang cendol dan sebagainya.

         Sampai sekarangpun saya masih mengikuti berita-berita mengenai sepakbola nasional, dimana sepakbola nasional pada saat ini masih dalam proses berkembang sehingga kita selaku masyarakat Indonesia harus tetap bersabar menunggu bangkitnya macan asia “Indonesia”. Namun fenomena yang saya hadapi sekarang adalah banyak pemuda yang mencaci sepakbola nasional dengan mengatakan sepakbola nasional tidak akan pernah maju, stadion Indonesia seperti kandang, permainannya monoton, sepakbola indonesia tidak bermutu. Namun ketika mereka berbicara mengenai sepakbola luar negeri seperti Chelsea, Barcelona, Rooney dan lainnya pujian dan kritik yang membangunlah yang mereka lontarkan.

         Andai saja kritik yang membangun tersebut dilontarkan kepada sepakbola nasional saya yakin Indonesia akan berbicara banyak di ajang-ajang Internasional. Saya sadar sepakbola nasional tidak sebaik sepakbola luar negeri namun apakah kalian sadar mencaci sepakbola nasional seolah-olah kalian mencaci harga diri kalian sendiri, mencaci sepakbola nasional adalah doa yang secara tidak sadar kalian lontarkan. Mari kita dukung kebangkitan sepakbola nasional dengan kritik yang membangun dan doa yang baik untuk Indonesia. Dan saya berjanji pada diri saya sendiri saya akan tetap mendukung sepakbola nasional apapun keadaannya karena “Saya Cinta Sepakbola Nasional”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tag