Di tengah gemerlapnya sepakbola luar
negeri yang membuat hampir seluruh masyarakat dunia tertuju pada sepakbola
tersebut bahkan beberapa dari mereka memfavoritkan tim dan negara-negara top
Eropa, tak terkecuali masyarakat Indonesia yang secara tidak sadar mengikis kecintaan
mereka terhadap sepakbola nasional.
Oleh karena itu saya Akhmad Arief ingin
membuktikan kecintaan saya pada cabang olahraga yang paling bergengsi di
Indonesia yaitu sepakbola nasional. Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Akuntansi
namun saya sangat cinta pada sepakbola nasional bahkan saya memiliki harapan
dapat bekerja di kantor PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dengan
jurusan yang saya miliki. Saya mengenal sepakbola nasional semenjak tim nasional
Indonesia menjadi negara yang ditakuti pada piala Tiger 2002-2006 silam, dimana
Indonesia berhasil memahat namanya di laga final untuk beberapa kali. Semenjak
itulah kecintaan saya terhadap sepakbola nasional meningkat tepatnya ditahun
2006 yaitu ketika saya kelas 6 SD semenjak itulah saya mengikuti berita-berita
mengenai sepakbola nasional, saya sangat mengikuti perkembangan sepakbola
nasional ketika jatuh atau bangkitnya sepakbola nasional dan yang masih
terbayang di memori saya diantarnaya: pertama ketika di piala Tiger 2004
Indonesia berhasil masuk ke final namun dikalahkan Singapura dilaga final,
dimana sebelumnya Indonesia berhasil mengalahakan tuan rumah Malaysia 1-4
dilaga semifinal, kedua 2010 Indonesia kembali masuk final namun takluk dengan
Malaysia dengan agregat 4-2, ketiga 2010-2012 Sepakbola nasional dihempas badai
kehancuran, dengan kasus-kasus yang luar biasa diantaranya ketua PSSI di
penjara karena kasus korupsi, kemudian dualisme kompetisi yang mengakibatkan FIFA
mengeluarkan surat peringatan dengan nada mengancam akan menghapus sepakbola
nasional, kemudian banyak tim sepakbola di Indonesia yang bangkrut karena
kekurangan dana bahkan sebagian pemain asing beralih profesi menjadi tukang
cendol dan sebagainya.
Sampai sekarangpun saya masih mengikuti
berita-berita mengenai sepakbola nasional, dimana sepakbola nasional pada saat
ini masih dalam proses berkembang sehingga kita selaku masyarakat Indonesia harus
tetap bersabar menunggu bangkitnya macan asia “Indonesia”. Namun fenomena yang
saya hadapi sekarang adalah banyak pemuda yang mencaci sepakbola nasional
dengan mengatakan sepakbola nasional tidak akan pernah maju, stadion Indonesia
seperti kandang, permainannya monoton, sepakbola indonesia tidak bermutu. Namun
ketika mereka berbicara mengenai sepakbola luar negeri seperti Chelsea,
Barcelona, Rooney dan lainnya pujian dan kritik yang membangunlah yang mereka
lontarkan.
Andai saja kritik yang membangun
tersebut dilontarkan kepada sepakbola nasional saya yakin Indonesia akan berbicara
banyak di ajang-ajang Internasional. Saya sadar sepakbola nasional tidak sebaik
sepakbola luar negeri namun apakah kalian sadar mencaci sepakbola nasional seolah-olah
kalian mencaci harga diri kalian sendiri, mencaci sepakbola nasional adalah doa
yang secara tidak sadar kalian lontarkan. Mari kita dukung kebangkitan
sepakbola nasional dengan kritik yang membangun dan doa yang baik untuk
Indonesia. Dan saya berjanji pada diri saya sendiri saya akan tetap mendukung sepakbola
nasional apapun keadaannya karena “Saya Cinta Sepakbola Nasional”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar