Minggu, 13 Oktober 2013

manufacture company


Akuntansi manufaktur adalah akuntansi yang terjadi pada perusahaan manufaktur tentunya. Dimana perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan pembelian barang baku untuk diolah kembali kemudian dijual kepada para klien atau pelanggannya.
Karaktristik perusahaan manufaktur diantaranya :

1.    Memiliki beberapa akun persediaan
· Persediaan bahan baku   (inventory of raw materials)
Persediaan awal yang dimiliki perusahaan yang merupakan bahan-bahan yang dipergunakan dalam peroses pengolahan dari awal hingga akhir peroduk jadi.
· Persediaan dalam proses (inventory in process )
Merupakan persediaan yang ada diperusahaan berupa barang atau produk yang telah menjadi setengah jadi.
· Pesediaan barang jadi (inventory of finished product)
  Dan persediaan barang jadi merupakan produk jadi atau barang jadi yang telah melewati 
  beberapa tahap, subhanalloh yah hehe

2.    Memiliki beberapa keluarga biaya yang besar
· Biaya dalam proses
Adalah biaya yang terdapat pada pabrik yang langsung menyentuh atau terlibat dalam proses pembuatan produk jadi diantaranya (Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja langsung)
· Biaya overhead pabrik
Merupakan biaya yang terdapat pada pabrik yang tidak langsung bersentuhan atau terliabat dalam proses pembuatan produk jadi diantaranya (Biaya tenaga kerja tidak langsung, bahan pembantu, biaya penyusutan yang terdapat lingkungan pabrik, biaya-biaya lain diluar biaya dalam proses yang terjadi di pabrik)
· Biaya administrasi dan umum
Biaya-biaya mengenai perusahaan yang bersangkutan dengan kantor bukan pada pabrik, biaya ini berhubungan dengan  kegiatan perusahaan diluar dari promosi dan pemasaran, diantaranya (biaya penyusutan untuk lingkungan kantor “penyusutan gedung kantor”, biaya sewa kantor dan sebagainya)

·Biaya pemasaran atau marketing
        Merupakan biaya yang berhubungan dengan way for promotion yap yang berhubungan dengan 
        bagaimana perusahaan memasarkan produk diantaranya (biaya periklanan)
 
3.   Dalam perusahaan manufaktur pencatatan dilakukan tidak jauh berbeda denga perusahaan dagang naupun jasa nanti kita akan bahas lebih lanjut namun singkatnya perusahaan manufaktur memiliki pencatatan yang lebih detail dibandingkan perusahann sebelum-sebelumnya.
Perbedaaan perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang dan jasa :
1.    Perusahaan manufaktur memiliki akun persediaan yang lebih banyak dan memiliki klasifikasi biaya yang lebih kompleks
2.  Dalam perusahaan manufaktur ada 2 kegiatan yang dilakukan ketika menerima sebuah transaksi diataranya : pembayaran dan pembebanan
Example : tanggal 2 agutus perusahaan membayar sewa pabrik sebesar 20.000.000 jurnalnya adalah
Pembayaran
Beban sewa                  20.000.000
            Kas                              20.000.000

Pembebanan
Biaya overhead pabrik 20.000.000
            Beban sewa                20.000.000

Jadi setiap transaksi memiliki 2 pencatatan yang berbeda
3.      Kemudian dalam perusahaan manufaktur sama memiliki laporan keuangan juga namun untuk perusahaan manufaktur mamiliki satu laporan keuangan lagi yakni laporan harga pokok produksi yang berfungsi sebagai pengganti pembelian pada laporan laba rugi. Laporan harga pokok produksi ini berisi biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dalam menghasilkan beberapa produk jadi dimulai dari raw materialsnya, biaya pembatunya kemudaian tenaga kerjanya dan biaya-biaya yang lainnya.

Okey untuk hal yang lainnya perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang,,syukroon katsiron masa depan ada di tangan kita

Mengepa Koperasi sulit berkembang di Indonesia

    Tulisan ini dimaksudkan untuk menyelasaikan tugas softskill dengan mata kuliah ekonomi koperasi di semester 3 ini, membicarakan mengenai kendala pada koperasi di negara berkembang terkhusus Indonesia tentu saja ada hubungannya dengan postingan yang terdahulu yakni mengenai andai aku menjadi menteri koperasi disana dibahas apa itu koperasi kemudian membahas kendala yang sering muncul di koperasi dan yang terpentig apa sih yang saya akan lakukan jika saya menjadi seorang menteri koperasi, dan kali ini saya akan menyebutkan apa sih kendala dari Negara kita dalam perkembangan koperasi.
  Dalam postingan terdahulu hambatan-hambatan yang terjadi dalam perkembangan koperasi diantaranya : 
a.       SDM yang kurang memadai
b.      kemudian sosialisasi yang dilakukan pemerinatah sanagat minim
c.      Dan yang terakhir hambatan pada postingan yang pedana adalah terlalu menitik beratkan pada profit yang diasilkan yang seharusnya yang dititik beratkan ialah bagaimana kemakmuran anggotanya berubah ketika koperasi berdiri.
Diatas adalah 3 point hambatan yang disebutkan di postingan saya sebelumnya namun untuk lebih jelasnya bahwa hambatan yang terjadi ada 2 hambatan yakni hambatan internal dan hambatan eksternal, SDM yang kurang memadai merupakan salah satu hambatan internal yang terjadi diantaranya (kurang profesionalnya manajement koperasi, banyaknya pengurus koperasi yang memiliki rangkap jabatan sering kali pengurus koperasi merupakan pejabat daerah sehingga tidak terfokus dalam pelaksanaan tugasnya, disamping itu banyak pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas), keterbatasan modal yang dimiliki oleh masing-masing koperasi,
     Kemudian hambatan-hambatan eksternal dalam perkembangan koperasi di Indonesia diantaranya adalah kurangnya kepercayaan anggota koperasi terhadap manajement koperasi, betambahnya pesaing dalam dunia usaha yang menwarkan profit kepada masyarakat, kenaikan harga yang semakin menjulang sehingga usaha kecil tertekan.
Untuk lebih mengerti tentang kendala-kendala tersebut mari kita lihat pembahasan dibawah ini satu persatu:

Penjelasan hambatan-hambatan internal diantaranya :
1.      SDM yang kurang memadai
SDM atau sumber daya manusia yang terdapat dalam koperasi itu maslah yang terdapat dalam masalah sdm ini anatanya adalah 

·           kurang profesionalnya manajement koperasi
kurang profesionalnya manajement koperasi dapat dilihat bagaimana penanganan administrasi yang terkadang tidak transparent sehingga terjadi kecurigaan dari anggota koperasi yang ada, kemuidian tidak menutup kemungkinan adanya nepotisme dalam penempatan jabatan yang ada.
·           Banyaknya pengurus koperasi yang memiliki rangkap jabatan
Permasalahn internal lainnya dari SDM yang kurang memadai adalah banyak pengurus yang memiliki rangkap jabatan maksudnya adalah banyak pengurus yang terdapat pada koperasi memiliki lebih dari satu jabatan bahkan jabatan yang lebih dari satu itu di luar dari organisasi atau keperluan yang berbeda contoh simplenya adalah banyak pengurus koperasi juga merupakan bagian dari pejabat Negara atau pejabat daerah, yang akibatnya adalah pengurus tersebut tidak terfokus pada satu tugas dan kepentingan.
·           Banyak pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas
Kemudian adalah banyak koperasi yang dihuni oleh pengurus yang sudah lanjut usia sehingga kapasitas dalam pelaksanaan tugasnya sangat terbatas contoh simplenya adalah suatu koperasi dewasa ini harus transparant baik administrasinya maupun info update apapun dengan cepat dan tepat sehingga pengurus harus memiliki keahlian dalam mengoprasikan teknologi yang modern, masalah ini harus cepat ditangani dengan cara mengenalkan teknologi-teknologi tersebut kepada para pengurus sebelumnya atau dengan cara regenerasi.
2.      Keterbatasan modal yang dimiliki oleh masing-masing koperasi
Masalah yang satu ini sebenarnya telah terselesaikan dengan banyaknya bantuan dari pemerintah namun kembali manajement koperasi pemerintah itu sendiri yang mengolah dana-dana tersebut yang terkadang malah menjadi boomerang untuk koperasi itu sendir karena tidak profesionalnya koperasi itu sehingga kekurangan modal tidak bisa dihindarkan.

Penjelasan hambatan-hambatan eksternal 
1.        Kurangnya kepercayaan anggota koperasi terhadap manajement koperasi.
Masalah ini adalah masalah yang merupakan kelanjutan dampak dari kurang profesionalnya manajement koperasi itu sendiri sehingga banyak anggota dan masyarakat luar sana yang berfikir dua kali bahkan berulang kali untuk join dengan koperasi, karena resiko yang cukup besar dari koperasi yang akan dijalaninya.
2.      Betambahnya pesaing dalam dunia usaha yang menawarkan profit kepada masyarakat.
Kemudian masalah yang pelik lainnya adalah ketika bertambahnya atau tumbuh suburnya badan-badan usaha di luar koperasi yang membuat koperasi semakin terkikis, karena mereka yang diluar koperasi itu menawarkan hal-hal yang membuat masyarakat tertarik diantaranya kembalinya modal dengan cepat kemudian profit yang besar. Apalagi di negeri kita ini Indonesia perusahaan-perusahan luar negeri yang merajalela di plosok-plosok negeri ini sangat-sangat memprihatinkan bukan.
3.        Kenaikan harga yang semakin menjulang sehingga usaha kecil tertekan.
Di Indonesia terkhusus sangat rentan dengan kenaikan harga karena inflasi yang turun naik sehingga harus sangat diperhatikan, apalagi jika kita mundur beberapa waktu yang lalu ketika Indonesia mengalami krisis yang dahsyat yang menyebabkan banyak badan usaha besar hancur apalagi dengan usaha yang kecil? Begitu pula di zaman setelah orde baru ini banyak bahan baku yang naik yang menyebabkan usaha-usaha kecil tertekan  bahkan tidak sedikit yang memutuskan untuk berhenti karena takut kerugian yang lebih besar.

Referensi :
akuntansi koperasi

Seandainya Saya Menjadi Menteri Koperasi



Membicarakan tentang koperasi, terkhusus Seandainya Saya Menjadi Menteri Koperasi kelak, tentu saja saya harus mengetahui apakah itu koperasi ?, apakah fungsi dari koperasi ?, apakah kendala dari koperasi ?, baikalah di bawah ini akan kita bahas satu persatu.
I.          Definisi dan Tujuan Koperasi
            Secara singkat koperasi itu adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. yang bertujuan untuk memberikan kehidupan yang sejahtera dan makmur dalam sisi ekonomi terkhusus untuk anggotnya dan masyarakat pada umumnya disamping itu tujuan dari koperasi dapat dikatakan untuk memulihkan atau merubah keadaan sosial dan ekonomi anggota.
            Dilihat dari pengertian dan tujuan koperasi yang dibabarkan di muka tentu saja itu sangat menggiurkan untuk kita jika itu semua dijalankan dengan aturan dan proses yang benar tentunya yakni yang telah diatur di perundang-undangan Nomor 25 Tahun 1992 yang telah diperbaharui dengan undang-undang nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian. Untuk mencapai tujuan dari koperasi seorang mentri koperasi harus pintar dalam menganalisis kekurangan dan hambatan yang terjadi pada perkembangan koperasi di suatu daerah bahkan negara terkhusus negara Indonesia tercinta ini. Dari sumber referensi-referensi yang telah saya baca saya dapat menyimpulkan beberapa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh kita dalam pengembangan koperasi di Negara kita ini, yang akan dibahas pada point kedua dibawah ini.

II.    Kendala ataupun Hambatan pada Koperasi
            Seorang Mentri Koperasi seperti dikatakan di atas bahwa harus pintar dalam mengnalisis kekurangan dan hambatan yang dihadapi dalam perkembangan koperasi dewasa ini. Hambatan-hambatan yang sangat terlihat jelas diantaranya kurangnya sosialisasi atau perkenalan dari pihak-pihak yang memliki wewenang khusus dalam bidang koperasi ini salah satunya orang-orang yang ada pada struktur Negara yang bergelut dalam bidang perekonomian, yang sangat saya sayangkan adalah mengapa para petinggi Negara banyak sekali yang hadir di iklan-iklan televisi ketika masa pemilu akan tiba, bukankah lebih efektif media tersebut digunakan tuk perkenalan program-program penting Negara? Seperti koperasi ini.
            Kemudian kedua, hambatan yang saya simpulkan dari beberapa sumber yakni hambatan dari segi SDM yang menjalani koperasi tersebut diantaranya pengurus kemudian anggota pun dapat menjadi penghambat, dari sisi pengurus terkadang pengurus koperasi belum memiliki kapasitas dalam memanage suatu organisasi sehingga berdampak pada kurangnya kepercayaan dari anggota sedangkan dari sisi anggota hambatan tersebut timbul dikarenakan kurangnya sosialisasi tadi sehingga masyarakat masih buta tentang koperasi terkadang koperasi dijalankan oleh masyarakat pedalaman seperti petani, buruh dan sebagainya karena adanya tekanan dari pemerintah sehingga berjalannya koperasi kurang maksimal.
            Kemudian penghambat koperasi adalah pengukuran kesuksesan koperasi itu  masih dilihat berdasarkan profit dari penjualan yang dilakukan, perkembangan anggota, modal dari para anggota dan sebagainya, seharusnya pengukuran kesuksesan koperasi itu sendiri bisa kita lihat dari perubahan sisi perekonomian ataupun kemakmuran anggota koperasi itu sendiri bahkan masyarakat sekitar. Dan inilah point pentingnya dari semua ini, seandainya  saya menjadi mentri koperasi, apakah yang saya akan lakukan ?

III.  Kebijakan-Kebijakan Jika Saya Menjadi Menteri Koperasi
            Baiklah jika saya menjadi seorang Mentri koperasi yang pertama saya akan lakukan adalah meninjau koperasi-koperasi yang masih berjalan dewasa ini, apakah kekurangan dan kelebihan pada koperasi-koperasi itu ataukah hambatan-hambatan yang di jelaskan diatas sangat dominan pada koperasi yang masih ada sekarang, yang kemudian akan saya evaluasi untuk kinerja di periode jabatan saya bahkan periode selanjutnya.
            Kemudian yang akan saya lakukan adalah mensosialisasikan rancangan koperasi yang sehat kepada para pengurus maupun anggota koperasi yakni dengan mensosialisasikan keuntungan koperasi untuk para anggota, kemudian management yang professional untuk para pengurus koperasi itu sendiri dan memperkenalkan teknologi terupdate untuk para pengurus, ini merupakan kebijakan yang saya keluarkan untuk permasalahan SDM yang di jelaskan sebelumnya disamping itu saya akan menetapkan kriteria untuk para pengurus koperasi ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai sehingga cita-cita koperasi yang professional akan tercipta.
            Jika saya menjadi seorang menteri koperasi saya akan memilih dalam pengalokasian modal tuk pembukaan koperasi bukannya meminimalisasikan pengaalokasian, saya pernah membaca salah satu opini mahasiswa yang mengatakan bahwa pengalokasian dana tuk pembangunan koperasi menyebabkan kemalasan dan ketidakdewasaan masyarakat, saya tidak sependapat dengan opini tersebut karena masyarakat di pedalaman yang memerlukan pengalokasian tersebut sangat membutuhkan dana tersebut di karenakan mereka minim sekali modal bahkan bisa dibilang tidak ada, jadi menurut saya kebijakan yang tepat dari seorang mentri koperasi pada hal ini adalah memilah dan memilih mana daerah yang perlu diberikan pengalokasian dana untuk keperluan koperasi, itu saya akan lakukan jika saya menjadi mentri koperasi, update kabar yang saya dengar bahwa beberapa propinsi telah mengajukan permohonan kepada mentri koperasi untuk alokasi dana tuk koperasi tentu saja ini kabar bagus bukan? Berarti para pemimpin kita terkhusus di daerah-daerah sangat bersemangat untuk memajukan koperasi di Indonesia ini.
            Itulah beberapa kebijakan yang ingin saya terapkan dalam tugas yang saya emban jika saya diamanahkan sebagai seorang menteri koperasi, dan satu lagi yang ingin saya praktekan ketika saya menjadi seorang menteri koperasi dengan mengkopi salah satu pemimpin di negeri ini dengan belungsukan, dengan belungsukan ke daerah-daerah yang memerlukan perhatian khusus untuk pembangunan dan perkembangan perekonomiannya, dengan cara belungsukan ini saya akan lebih tahu dan lebih memahami permasalahan yang rill dan langkah yang harus saya lakukan kedepan.
            Sedikit penutup dari saya bahwa koperasi kita ini tidak terlalu buruk bahkan bisa dibilang baik, mengapa saya katakan seperti itu? Setelah saya perhatikan seperti yang dikatakan diatas para pemimpin propinsi di Indonesia ini mengjukan pengalokasian dana untuk pembangunan koperasi ini adalah sinyal baik perkembangan koperasi di Negara kita dan contoh sederhana lain adalah di daerah depok ini sudah sangat banya koperasi yang berdiri dan itu tidak terendus oleh para pengkritik negeri yang bisanya hanya mengkritik kekurngan-kekurangan negeri ini. Ayolah kita majukan semua sektor dinegeri ini dengan prestasi bukan dengan kritik-kritik dan cemoohan yang tak ada gunanya, hidup koperasi Indonesia. 

refferensi 
akuntansi koperasi

tag