Di beritakan seorang murid wira buana terbunuh pada bulan
oktober yang lalu almarhum terbunuh setelah tertusuk dibagian tubuhnya yang
menyebabkan almarhum kehilangan banyak
darah hingga menghembuskan nafas terakhir diperjalanan, beliau
adalah korban tauran pelajar.
Tauran pelajar mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita
apalagi yang tempat tinggalnya di Depok tauran sudah seperti makan tradisional
yang tiba-tiba ada dan tiba-tiba menghilang sungguh miris bukan? Seperti
pembukaan diatas, itu adalah kasus yang paling update di daerah depok
khususnya, beliau meninggal dengan keadaan sangat mengenaskan, yang
dipertanyakan adalah siapakah yang diuntungkan? Apakah dengan terbnuhnya salah
satu murid dari sekolah tersebut akreditasi sekolah tersebut membaik? Atau
murid yang membunuh akan mendapatkan beasiswa? Jawannya adalah satu yakni
“bodoh” .
Sedikit cuplikan kasus beberapa tahun lalu salah satu
murid sekolah swasta daerah depok juga terbunuh daerah dekat DTC depok,
terdengar kabar almarhum memang sudah menjadi incaran para lawan sekolahnya,
tanggapan dari saya “bodoh”.
Untuk teman-teman pembenci tauran dibawah saya sebutkan
daerah-daerah Depok yang rawan tauran dan kalo bisa kita selesaikan masalah ini
berasama-sama okey :
1.
Rel
kreta mulai dari pondok terong hingga ratu jaya
2.
Serong
3.
Daerah
lapangan kares depok
4.
Sepanjang
jalan stadion merpati
5.
Dan
lain-lain
Setelah saya analisis mengapa tauran sangat sering
dilakukan oleh para pelajar disebabkan beberapa masalah diantaranya :
1.
Pendidikan
rohani yang kurang
Hidup di dunia hanya sementara, itulah yang harus
diterapkan oleh setiap insan yang masih hidup di dunia ini, dan itulah yang
belum diterapkan oleh para pecinta tauran, mereka hanya memikirkan haaga diri
dihadapan manusia yang lain mereka masih menggunakan hukum rimba dalam
kehidupan mereka, ini lah pentingnya pendidikan agama bagi kita semua bung.
2.
Pemerintah
yang belum serius
Tauran yang memakan korban seharusnya menjadi gambaran
untuk kita semua bahwasanya negara kita ini masih sangat rawan terkhusus untuk
pemerintah mengapa dibiarkan masalah ini berlarut-larut, korban berjatuhan
keamanan baru menaikan lengan bajunya, ada yang mati baru memakai seragamnya
kenapaa? ”mahasiswa siap membantu”.
3.
Peran
guru dan orang tua
Iya peran perdana inilah yang sangat mempengaruhi kepribadian
anak, terkadang anak yang memiliki watak tauran ini pendidikan dirumahnya
sangat kurang hingga mereka berani menghilangkan nyawa saudaranya sendiri,
begitupu orang tua di sekolah banyak
orang yang bilang bahwa guru ada yang mengajar dan mendidik namun ada
juga yang bialang bahwa guru hanya mengajar, hasil dari mengajar saja biasanya
adalah anak yang tidak berpendidikan dan suka tauran.
4.
Masyarakat
kurang peka
Masyarakat adalah bagian dari lingkungan yang sangat
penting jika tidak ada masyarakat tidak akan berjalanlah suatu pemerinthan,
begitupun dalam masalah ini masyarakt seharusnya memegang peran penting seperti
melaporkan kejanggalan-kejanggalan anak-anak kita dalam selepas sekolah ataupun ketika mereka akan mengadakan suatu acara,
denga aktifnya masyarakat insyaAllah akan mengurangi angka tauran pelajar.
Solusi yang saya tawarkan kepada teman-teman diantaranya
:
1.
Peraturan
khusus tuk tauran
Maksud dari perturan khusus untuk tauran adalah diadakannya
perturan yang khusus untuk menangani masalah ini, saya berpendapat itu semua
dimulai dari pemerintah sistematikanya adalah pemerintah mengeluarkan peraturan
berupa ”sekolah manapun yang kedapatan siswa/i nya melakukan tindakan tauran
maka akan 1. Di turunkan tingkat akreditasinya , 2. Dicabut izin dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar”.
Sehingga disini ada efek jera yang dirasakan bukan hanya untuk pelaku tapi
untuk sekolah-sekolah yang bersangkutan.
2.
Ketegasan
sekolah
Menyambung dari point yang pertama, jika point pertama
telah di laksanakan pemerintah otomatis sekolah manapun akan berhati-hati dalam
menyikapi peraturan tersebut, sekolah akan memberlakukan pertauran yang sangat
tegas agar sanksi itu tidak didapat oleh sekolah tersebut, sekolah dapat
memberlakukan peraturan yang tegas juga kepada para siswa/inya berupa ”siapapun
siswa/i yang kedapatan tauran atau pun membawa senjata tajam maupun senjata api
dengan alasan yang tidak jelas maka akan diberikan hukuman berupa 1. Dikeluarkan
dari sekolah 2. Dan hukuman berdasarkan perundang-undangan pemerintah”. Sehingga
efek jera tersebut dapat di rasakan oleh setiap pelaku yang terlibat tauran.
3.
Ketegasan
masyarakat
Seperti permasalah diatas masyarakat merupakan komponen
terpenting dalam menyelesaikan masalah ini, andil masyarakat dalam pembasmian
tauran contohnya membuat sepanduk di setiap daerah rawan tauran atau
jalan-jalan central “siapapun yang tertangkap tauran didaerah ini akan
dikenakan sanksi tegas dan akan di serahkan kepada pihak yang berwajib”.
Sehingga efek jera akan terasa dimana-mana pun dimasyarakat itu sendiri.
4.
Pemdatan
pendidikan agama
Dan yang terakhir adalah pemadatan jam pendidikan agama,
maksudnya adalah pemadatan jadi disini dalam arti di tekankan lagi pelajaran
agamanya agar moral teman-teman kita dapat terbentuk yakni moral dewasa dan
luhur seperti yang dicontohkan oleh para pendahulu kita.
Okey terima kasih semua semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar