Di zaman yang modern dan secanggih ini banyak orang-orang
termasuk mahasiswa mengejar yang namanya titel atau tingkatan pendidikan yang
tinggi untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan yang memiliki jabatan
yang tinggi dan menjadi kebanggaan diri sendiri ataupun kerabat, yang jadi
pertanyaan besar adalah apakah ketika mahasiswa sedang melaksanakan pendidikan
di kampusnya masing-masing kegiatannya hanya terfokus pada mencari ilmu untuk
mendapatkan jabatan dan apakah seorang mahasiswa ketika lulus semuanya
memutuskan untuk menjadi seorang karyawan ?.
I.
Wirausaha
ketika menjadi mahasiswa
Pertanyaan
besar diatas mungkin dapat terjawab dengan point yang pertama ini dengan
berwirausaha, wirausaha yang dimaksud disini adalah belajar dalam mendapatkan
penghasilan disamping uang saku yang diberikan dari orang tua masing-masing dan
belajar dalam memanage pengeluaran dan pemasukan yang akan didapatkan selama
periode yang ada. Dalam berwirausaha yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
dapat dilakukan dengan beberapa cara yang pertama adalah menjual barang-barang
yang ada dipasaran ataupun menciptakan sesuatu yang baru untuk dijajakan di
kampus ataupun diluar kampus. Contoh seorang mahasiswa Gunadarma bernama ahmad
ingin mendapatkan penghasilan disamping uang yang diberikan oleh orang tua dan inisiatif
yang dilakukan oleh ahmad adalah menjajakan sebuah minuman mineral yang ternama
yang ukuran sedang dia menjual air mineral tersebut dengan harga pasarannya
yaitu sebesar Rp. 3000 metode pemasaran yang digunakan ahmada adalah promosi
yang gencar dengan mengunjungi kelas-kelas ketika dia tidak ada mata kuliah dan
dipun mempromosikan air mineral tersebut dengan menggunkan sosial media ataupun
dengan sms-sms yang menggunakan kata-kata bersahabat dengan para sasaran
pemasarannya. Kemudian produk yang bisa dicoba adalah menjual makanan pagi
ataupun snack yang teradisional, para mahasiswa di Depok bisa memanfaatkan
makanan subuh di depan detos dengan harga yang terjangkau, saya berani bicara
seperti ini karena saya pernah menjalankan usaha ini untuk menjalankan danus
pada fajrul islam gunadarma dengan modal 115.000 dalam waktu kurang lebih
beberapa minggu uang tersebut yang tadinya 115.000 menjadi 950.000 kurang lebih
sehingga yang dapat saya simpulkan adalah ada kesempatan untuk kita semua
mengembangkan usaha ini karena keuntungan yang ditawarkan cukup besar. Kita
sebagai mahasiswa dapat menjalankan usaha-usaha ataupun jualan tersebut untuk
melatih diri kita lebih mandiri terhadap khidupan yang keras ini.
II.
Pertanyaan
besar selanjutnya adalah apakah semua mahasiswa ingin menjadi pegawai.
Untuk
orang ataupun mahasiswa yang memiliki pengalaman berwirausaha seperti telah
diterangkan diatas mungkin dalam menjawab pertanyaan diatas sangat mudah yaitu
“jika ada kesempatan saya untuk mengembangkan usaha saya, saya akan
mengembangkan usaha yang telah saya rintis ketika saya menjadi mahasiswa namun
jika ada tawaran untuk saya agar dapat mengembangkan apa yang telah dapat
dikelas yaitu menjadi seorang pegawai dengan gaji yang menjanjikan saya akan
mencobanya dan kemudian pada akhirnya saya akan kembali ke wirausaha kembali”.
Namun
jika mahasiswa yang terpaku pada pegawai ataupun kekaryawanan akan menjawabnya
dengan satu arah yaitu saya ingin menjadi seorang sukses dengan gaji yang besar
dan tidak terfikirkan untuk membuat sebuah usaha yang membantu para mahasiswa
lainnya.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah sebaik-baiknya
manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya. Jika mahasiswa menjadi
seorang wirausaha ataupun menjadi seorang pengusaha maka dia akan membuaka
lowongan kerja yang baru untuk para orang yang belum mendapatkan pekerjaan
sehingga paling tidak kita dapat bermanfaat walaupun hanya sekedar memberi
pekerjaan untuk teman-teman ataupu untuk saudara-saudara kita.
Penutup dari saya adalah mari kita bentuk insan yang
kenal dengan lingkungan bukan hnaya kenal dengan dunia akademik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar