Minggu, 01 Desember 2013

Masalah Suporter Anarky


Assalammualaykum wr wb
Tulisan ini ku persembahkan untuk para penikmat kedamaian, dan untuk tulisan softskill ku juga, judul yang ku angkat kali ini adalah “masalah suporter anarky”.
Sahabat dimanapun berada sungguh miris bukan ketika persepakbolaan kita terseok-seok di ajang internasional dan nyaris saja izin penyelenggaraan petandingan sepak bola dinegeri kita ini di cabut oleh badan tertinggi persepakbolaan dunia yakni FIFA akibat dualisme kompetisi, maslah semakin suram kalo kita melihat suporter kita, saya sendiri jujur merupakan salah satu suporter salah satu tim ISL namun  saya tidak akan mengatakannya karena saya takut ditimpuk dari tribun atas ckckck, jujur saja saya sangat fans dengan suporter-suporter indonesia, contoh saja :
1.      Persipura mania
2.      Viking
3.      The jak
4.      Kabo mania
5.      Aremania
6.      Bonek
7.      pasopati
8.      Dan banyak lagiii
Beberapa bulan lalu di jakarta ada seorang suporter mati Cuma karena dia di anggap viking, kemudian di Bandung juga pernah ada kejadian terbunuh juga, yang tidak kalah heboh surabaya tidak dapat masuk lapangan ngamuk diluar, masih banyak lagi daerah yang seperti itu tapi ini adalah pelajaran untuk kita dan warning buat kita sebagai pemuda bro bagaimana sih menuntaskan permaslahan ini?
Masalah suporter anarky bisa disebut sebagai premanisme terselubung,, masalah ini timbul akibat beberapa alasan diantarnaya :
1.      Fanatisme yang berlebihan
2.      Pemerintah sangat lamban
3.      Peran keamanan sangat lamban
4.      Dimana ORMAS?

Fanatisme berlebihan adalah puncak dari maslah ini, fanatisme yang tidak dibarengi iman kepada Allah swt yang mengakibatkan orang lupa dengan tujuan manusia hidup yaitu mati, sedikit contoh saya memiliki teman di sekolahnya dia adalah siswa yang mendukung satu tim daerah jawa dan berita tersebut sampai ketelinga suporter lawannya apakah yang terjadi? Dia disamperin ke kelasnya lalu dikeroyok ramai-ramai untung tidak meninggal yah, ckckckc mental premanisme inilah yang kerap menjadi api untuk menyundut kawanan granat untuk meledak.

Pemerintah sangat lamban, sebenarnya saya tidak mau menyalahkan pemerintah lagi tapi apa boleh buat itulah faktanya, maaf bapak-bapak aparatur pemerintah kalo menurut kaca mata saya kalian masih lamban, kenapa perturan kekerasan dan HAM sepertinya berlaku hanya kasus-kasus tertentu?. Tolong kami penikmat sepakbola indonesia, kami ingin nonton dengan tenang, kami ingin bisa bercanda dengan teman kami bukan menjemput ajal kami, pemerintah sangat sibuk ketika sudah ada korban jiwa.

Peran keamanan sangat lamban, gak usah sulit-sulit cari contoh ya nih saya kasih sedikit fakta lapangan ketika pembelian tikat aff loket tiket dibakar kemana keamanan? Knapa ga dicegah? Contoh lain banyak suporter yang naik bis dan angkutan lain diatas kendaraan tersebut “diatap”, dimana keamanan negara kita???? nih lama-lama kasus kaya gini yang nangnin mahasiswa juga sepertinya.

ORMAS yap oramas “organisasi masyarakat” saya sudah sangat sering mendenar tentang gebrakan ormas-ormas negara indonesai dimulai dari pembuabaran-pembubaran tempat-tempat tak senonoh jika saya boleh berkata itu bagus akan lebih baik lagi kalo itu dimanfaatkan untuk persepakbolaan kita, bagaimana caranya? Ya adakan perjanjian dengan para suporter untuk tidak melakukan pertengakaran karena itupun melanggar ajaran agama kita juga loh.

Kasus yang paling update yakni ketika persib menghadapi persija distadion mguwoharjo sleman jogjakarta mereka main bukan di daerah mereka, kemudian  mereka otomatis bahasa kasarnya adalah meminjam fasilitas sleman tapi dipertengahan pertandingan kedua suporter malah tauran sampai mentri olahraga dan pemuda turut iktut campur dalam kasus kali ini ya Allah apakah ini yang namanya bhineka tunggal ika.

Sedikit solusi dari saya tingkatkan keamanan disetiap daerah ketika pertandingan sepak bola diselenggarakan, baik pertandingan biasa ataupun luar biasa, terapkan peraturan tegas disetiap daerah bahwa siapapun yang menghancurkan fasilitas negara ataupun daerah yang bersangkutan dikenakan snksi berupa denda sekecil-kecilnya 2 juta rupiah di sini fungsinya adalah memperkenalkan efek jera untukl semua kalangan termasuk para siswa yang berniat tauran.
Terimakasih dari saya wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tag