Minggu, 01 Desember 2013

Pengendalian kemacatan


Pada posting kali ini saya membawakan judul pengendalian kemacatan, terkhusus daerah Depok. Hampir setiap hari manusia yang hidup di daaerah depok bergelut denga kemacatan, kemacatan dan kemacatan.

Di mulai dari strasiun citayam kemacatan sudah sangat terlihat, kemudian titik kemacatan lain akan terasa pada jarak-jarak yang tidak jauh dari citayam seperti daerah ratu jaya kemudian diteruskan kemacatan tersebut pada pertigaan kota kembang, kemudian lampu merah depok lama, tidak berhenti sampai disitu kemacetan sangat parah akan dirasakan pada lampu merah depok baru bahkan sebelum lampu merah, kemudian didepan detos dan titik selanjutnya pun tak luput dari dari kemacetan.

Dari sudut pandang mahasiswa maslah kemacetan itu ada beberapa penyebab diantaranya :
1.      Kedisiplianan kendaraan umum
Menurut pandangan saya yang mengambil andil dalam kemacetan yang terjadi adalah angkutan umum yang tidak disiplin, disini saya bukan mengkambing hitamkan angkot namun disini saya berbicara fakta dilapangan ketika saya naik angkot dan kali ini beralih kesepeda motor, kita ketahui bahwa fungsi kendaraan umum berupa angkot sangatlah berguna untuk para individu yang membutuhkannya sebagai sarana umum berkendaraan karena dengan angkot jangkauan tempat yang kita tuju akan semakin dekat, namun terkadang kedisplianan yang ditujukan oleh para supir angkot tidaklah patut dilakukan seperti berhenti disembarang tempat, contohnya adalah jembatan pertigaan dipo itu adlah jalan yang sangat rawan jika satu kendaraan saja berhenti disitu akan dipastikan kemacetan timbul, kemudian banyak angkot yang berkendara dengan kebut-kebutan contoh simplenya belum lama kasus penabrakan oleh soerang supir angkot terhadap seorang nenek dan nenek tersebut wafat ditempat.

2.      Penyebrang yang tak tau aturan
Maslah ya kedua setelah saya analisis adalah penyebrang, menyebrang adalah kegiatan yang umum dilakukan oleh setiap orang namun yang di pertanyakan adalah bisakah setiap orang menyebrang pada tempatnya dan dengan cara yang benar? Saya sering melihat seseorang yang menyebrang dengan berjalan santai tanpa menghiraukan kendaraan yang lalu lalang hingga semua kendaraan berhenti “ kesannya jalanna punya dirinya”. Padahal sebagai orang yang berpendidikan kita harus mengetahui cara nyebrang yang baik yaitu kita harus melihat situasi baik  tidakkah pada waktu tersebut untuk menyebrang dan lihat kondisinya jnangan asal  nyebrang.

3.      Penjual liar
Miris memang jika kita melihat kota depok, setiap saya lihat kemacetan itu pasti ada dan yang mengambil andil dalam kemacetan itu adalah penjual liar, penjual liar itu terkadang memang tidak memasuki badan jalan namun yang beli itu loh parkirnya dibadan jalan jadi sama saja, baiklah kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepahlawan-pahlawan perut lapar dijalan itu karena mereka juga mencari nafkah.
4.    Masalah lain adalah banyak mobil maupun motor pribadi sehngga banyak kendaraan yang menumpuk dijalan.
5.      Fasilitas yang tidak memadai
Dan ketiga masalah yang tidak dipungkiri lagi adalah fasilitas yang ada
a.       Fasilitas pemberhentian angkot
Fasilitas ini sangatlah tidak jelas dimanakah angkot seharusnya ngetem/berhenti ini secara tidak langsung merugikan para supir angkot yang selalu dikambing hitamkan, mereka ingin berhenti mencari pelanggan namun mereka tidak boleh berhenti jadinya kebanyakan mereka melanggar peraturan yang ada.
b.      Fasilitas yang selanjutnya adalah fasilitas penyebrangan
Saya berani bilang bahwa fasilitas penyebarangan di depok sangatlah buruk pertama zebra cross yang disediakan terkadang tidak terlihat karena cat yang mulai pudar, kemudian jembatan layang yang disediakan oleh pemkot depok diisi oleh orang berjualan dan jumlah jembatan layang untuk menyebrang bisa dihitung dengan jari.
c.       Fasilitas pasar rakyat
Dan fasilitas yang terasa sangat kurang adalah pasar rakyat, banyak para pedagang yang tidak mendapatkan fasilitas ini, sehingga banayakrakyat yang ingin berjualan namun tidak punya tempat untuk membuaka lapak mereka, sehingga mereka memilih membuka warung mereka dipinggir-pinggir jalan.

Solusi yang saya tawarkan adalah :
1.      Buatlah peraaturan tegas untuk para supir-supir nakal yang melanggar peraturan.
2.      Tambahlah fasilitas untuk memudahkan akses jalan untuk rakyat
3.      Berikanlah sosialisasi kepada masyarakat untuk menggunakan angkutan kota untuk meminimalisir kemacetan.
Penutup dari saya kemacetan adalah hal yang lumrah untuk kita semua namun hal yang harus digaris bawahi adalah bagaimana kita menyikapi itu semua, terkhusus para pemuda indonesia terkhusus pula untuk pemuda depok yang harus bersabar setiap hari denngan cuaca yang panas dan tak menentu dengan kemacetan itu semua menjadi berkali-kali lipat rasanya, jika sebagai pemuda tidak bisa menahan hawa nafsu kita dalam melawan kamecatan kita akan terjerumus dalam hasutan iblis seperti ribut tengah jalan kemudian melakukan hal yang merugikan dirisendiri dan orang banyak, terimaksih dari saya marimkita ciptakan lingkungan depok yang aman tentran dan anti amacet.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tag